Friday, March 23, 2012

Mahabba"Pemikat Hati"

Cinta kepada Allah (mahabbah) bukan cinta dalam pengertian keduniawian, yang masih melibatkan ego dan keinginan untuk diri sendiri. Cinta Sufi adalah dalam rangka merespons hadis “Aku rindu untuk dikenal,” yakni seorang pencinta harus mengenal Allah sebagaimana Dia mengenal Diri-Nya sebagai Perbendaharaan Tersembunyi yang menyimpan segala Keindahan (jamal), Keagungan (jalal) dan Kesempurnaan (kamal). Tetapi, karena hanya Allah yang mengenal Allah, maka satu-satunya cara bagi Sufi adalah “bersatu” dengan Allah, mem-fana-kan sifat-sifat buruk dan bahkan kediriannya dan mengenakan sifat-sifat-Nya dalam ke-baqa-an, lalu menyaksikan bahwa segala sesuatu hanyalah Allah saja. Dengan cara inilah Sufi bisa “meminjam” perspektif” Allah dalam memandang Diri-Nya sendiri.

Jadinya, tanpa cinta, Perbendaharaan Tersembunyi akan selamanya tersembunyi. Tanpa cinta, tiada alam semesta. Tanpa cinta, tidak ada “persatuan” dengan Allah. Tetapi apakah sesungguhnya cinta (mahabbah) itu? Cinta menurut Sufi adalah salah satu maqam dalam perjalanan spiritual. Tetapi definisi yang pasti untuk soal ini amat sulit, jika tidak bisa dikatakan mustahil. Syekh Akbar Ibnu Al-Arabi dengan jelas mengatakan bahwa cinta tidak bisa didefinisikan:

Ada pun amalannya sebagai berikut :
yaa rahim dibaca 100x
yaa muizu dibaca 100x
yaa waduddu dibaca 100x,
amalan dibaca setiap habis sholat 5 waktu.


Fungsi:
untk mmbuat lawan jenis trpikat,takluk,tunduk,mnumbuhkan rasa cinta kasih sayang,mmbuat org simpati,mmbuat org lunak hatinya mau mmbantu,mmprbagus aura,mmbuat wajah brsinar bagaikan cahaya rembulan yg mnarik hati,dll.
Sy tdk mngikhlaskan kpd org yg mnyalah gunakan ilmu ini.

0 comments:

Post a Comment